Rabu, 03 Februari 2016

PERKUAT JARINGAN PERS MAHASISWA UNTUK BANGKIT DAN MELAWAN



Fenomena – Minggu (31/01/2016) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) menghelat acara Seminar Nasional. Acara ini dilaksanakan di gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), berlangsung dari pukul 10.00-12.00 WIB. Dalam serangkaian acara Dies Natalies Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia ini mengangkat tema “Pers Mahasiswa Bangkit Dan Melawan Pembungkaman” dengan menghadirkan langsung Somad (Sekjen PPMI Nasional), Suwarjono (Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia pusat), Djoko Setyo Hartono (Wakil Rektor UNIMUS), dan Asep Supanda (Ditjen pembelajaran Dikti).
            Ketiga pemateri yang ahli dalam kejurnalistikan dan pernah terjun menjadi anggota pers mahasiswa dapat memberikan pandangannya terhadap pers mahasiswa saat ini. Dengan dihadiri lebih dari 300 mahasiswa yang tergabung dalam pers mahasiswa dan berasal dari setiap Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM), dan Unit Aktivitas Mahasiswa (UAM) seluruh Indonesia.
Somad selaku Sekjen PPMI Nasional lebih memberikan materi mengenai pembungkaman pers di kampus. Dalam paparannya dia menjelaskan bahwa pembungkaman gerakan mahasiswa di zaman demokrasi berupa kriminalisasi dan pembredelan terhadap produk pers mahasiswa, penghentian diskusi pers mahasiswa, penyensoran produk pers mahasiswa dan lain sebagainya. Namun, Suwarjono lebih memaparkan mengenai posisi pers mahasiswa saat ini. “Pers mahasiswa sekarang sedang mengalami kegamangan, apakah dia berfungsi sebagai pers umum atau pers kampus yang mengangkat isu-isu di lingkungan kampus.” Ucapnya.
Pers mahasiswa harus bisa menempatkan posisi dan mengetahui fungsinya sebagai pers. Peran pers mahasiswa tidak lain untuk mengkritisi kehidupan kampus, mengkritisi kondisi negara, dan sebagai kontrol sosial dengan tetap konsisten dengan sikap kritis untuk menyuarakan perjuangan demi bangsa Indonesia. Djoko yang pernah terjun di dunia pers mahasiswa sedikit memberikan payung hukum persma dalam bertindak. Berbeda dengan Djoko, Asep Supanda lebih menekankan persma untuk menjadi jurnalis yang mumpuni, bermanfaat bagi masyarakat, dan bertanggung jawab terhadap isu yang diangkat.
“Saya sangat bahagia dan beruntung bisa hadir di acara Dies Natalies PPMI yang ke-23 ini, disimi saya dapat memperluas jaringan bersama teman-teman persma dari seluruh daerah di Indonesia yang tergabung dalam PPMI. Saya mendapat banyak ilmu baru mengenai pers mahasiswa itu sendiri, yang sebelumnya sudah saya dapatkan saat diklat untuk menjadi anggota LPM. Saya berharap kepada teman-teman persma untuk tetap semangat dalam memberitakan isu dan jangan takut terhadap ancaman dari pihak dekanat maupun rektorat, saatnya kita bangkit dan melawan.” Pungkas Deshandra Yusuf mahasiswa semester 6 yang menjadi delegasi dari LPM Advokasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Uni)


ACARA YANG AKAN DATANG ADALAH DISKUSI RUTIN BERSAMA PPMI