Fenomena – Minggu
(31/01/2016) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) menghelat acara
Seminar Nasional. Acara ini dilaksanakan di gedung rektorat Universitas
Muhammadiyah Semarang (UNIMUS),
berlangsung dari pukul 10.00-12.00 WIB. Dalam serangkaian acara Dies Natalies
Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia ini mengangkat tema “Pers Mahasiswa
Bangkit Dan Melawan Pembungkaman” dengan menghadirkan langsung Somad (Sekjen
PPMI Nasional), Suwarjono (Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia pusat), Djoko Setyo
Hartono (Wakil Rektor UNIMUS), dan Asep Supanda (Ditjen pembelajaran Dikti).
Ketiga pemateri yang ahli dalam
kejurnalistikan dan pernah terjun menjadi anggota pers mahasiswa dapat
memberikan pandangannya terhadap pers mahasiswa saat ini. Dengan dihadiri lebih
dari 300 mahasiswa yang tergabung dalam pers mahasiswa dan berasal dari setiap Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM), Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM), dan Unit Aktivitas
Mahasiswa (UAM) seluruh Indonesia.
Somad
selaku Sekjen PPMI Nasional lebih memberikan materi mengenai pembungkaman pers
di kampus. Dalam paparannya dia menjelaskan bahwa pembungkaman gerakan
mahasiswa di zaman demokrasi berupa kriminalisasi dan pembredelan terhadap
produk pers mahasiswa, penghentian diskusi pers mahasiswa, penyensoran produk
pers mahasiswa dan lain sebagainya. Namun, Suwarjono lebih memaparkan mengenai
posisi pers mahasiswa saat ini. “Pers mahasiswa sekarang sedang mengalami
kegamangan, apakah dia berfungsi sebagai pers umum atau pers kampus yang
mengangkat isu-isu di lingkungan kampus.” Ucapnya.
Pers
mahasiswa harus bisa menempatkan posisi dan mengetahui fungsinya sebagai pers.
Peran pers mahasiswa tidak lain untuk mengkritisi kehidupan kampus, mengkritisi
kondisi negara, dan sebagai kontrol sosial dengan tetap konsisten dengan sikap
kritis untuk menyuarakan perjuangan demi bangsa Indonesia. Djoko yang pernah
terjun di dunia pers mahasiswa sedikit memberikan payung hukum persma dalam
bertindak. Berbeda dengan Djoko, Asep Supanda lebih menekankan persma untuk
menjadi jurnalis yang mumpuni, bermanfaat bagi masyarakat, dan bertanggung
jawab terhadap isu yang diangkat.
“Saya
sangat bahagia dan beruntung bisa hadir di acara Dies Natalies PPMI yang ke-23 ini,
disimi saya dapat memperluas jaringan bersama teman-teman persma dari seluruh
daerah di Indonesia yang tergabung dalam PPMI. Saya mendapat banyak ilmu baru
mengenai pers mahasiswa itu sendiri, yang sebelumnya sudah saya dapatkan saat
diklat untuk menjadi anggota LPM. Saya berharap kepada teman-teman persma untuk
tetap semangat dalam memberitakan isu dan jangan takut terhadap ancaman dari
pihak dekanat maupun rektorat, saatnya kita bangkit dan melawan.” Pungkas
Deshandra Yusuf mahasiswa semester 6 yang menjadi delegasi dari LPM Advokasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Uni)