Minggu, 12 Juni 2016

JOMBLO: YAKIN ATAU BAPER?

                                          Dok: UKM JQH

Malang – FENOMENA, Sabtu (11/06/2016) Unit Kreativitas Mahasiswa Jam’iyyatul Qurro’ Wal Hufadz (UKM JQH) Universitas Islam Malang menghelat acara Seminar Tematik Al-Qur’an tentang cinta dengan tema “Jomblo Islami Antara Yakin Dan Baper”. Serangkaian acara program kerja UKM JQH Universitas Islam Malang ini dilaksanakan di  hall Usman Mansur gedung Al Hanafi (twin C) pukul 14.20-17.30 WIB dengan menghadirkan Ust. Faris Khoirul Anam, Lc. M.HI.
            Wakil Rektor bagian Kemahasiswaan Dr. Ir. Badat Muwakhid M.P. membuka acara dengan beberapa nasihat yang disampaikan di sela-sela sambutannya. Dihadiri oleh lebih dari 250 mahasiswa Universitas Islam Malang dan Perguruan Tinggi lainnya.
Faris Khoirul Anam mengatakan perasaan cinta terdapat delapan terma dan cinta menurut Ak-Qur’an ada yang positif dan ada yang negatif. Begitu pula fakta tentang cinta, ada yang meyelamatkan dan ada yang menyesatkan. Selama seminar berlangsung, Alumnus Universitas Sunan Ampel ini lebih banyak menggali mengenai makna cinta dan motivasi menikah dalam Al-Qur’an dan Sunnah, para Ulama yang memilih hidup menjomblo, dan pelajaran sekaligus inspirasi seputar tema yang dipilih.
 “Acara ini sangat bagus dan bermanfaat, terutama bagi kaum muda yang memilih jalan untuk menjomblo.” Kata Lailatuz Zahro mahasiswa semester 4 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang. (Uni//SRA)


Rabu, 04 Mei 2016

GEBRAKAN LITERASI DI FKIP



Malang, Fenomena – Hari ketiga paskah pembukaan Diesnatalis, LPM Fenomena melakukan gebrakan literasi di depan gedung C yakni Sehari Baca Koran dan Perpustakaan Fenomena. Sehari Baca Koran adalah kegiatan berbagi koran atau menyediakan koran gratis bagi siapa saja yang lewat. Sedang, Perpustakaan Fenomena adalah menyediakan buku-buku bacaan yang dimiliki anggota Fenomena untuk siapa saja yang mau membaca. Koran yang disediakan adalah harian Kompas karena memang dalam diesnatalis kali ini, LPM Fenomena bekerja sama dengan Kompas.
Kegiatan ini berlangsung dari siang menjelang duhur sampai magrib. Dalam pengadaan Perpustakaan Fenomena, panitia diesnatalis mengambil rak sepatu menjadi rak buku karena keterbatasan fasilitas di FKIP. Tanpa merubah atau menghiasi apapun padanya, hanya menambahkan selembar kertas di pojok rak dengan tulisan acak-acakkan “SILAHKAN DIBACA DAN DIOBROLKAN”.
Perpustakaan LPM Fenomena yang memakai rak sepatu sebagai rak buku

Beberapa pembaca (baik koran maupun buku) tidak hanya berasal dari warga FKIP melainkan dari Fakultas Ekonomi yakni anggota LPM Mei ataupun dari F. Teknik dan F. Pertanian yakni anggota LPM Radix F. Pertanian Unisma. Beberapa pembaca ingin membawa pulang buku-buku bacaan tapi dilarang panitia agar mau membaca di tempat dan berakrab-ria, menikmati cemilan juga minum yang disediakan panitia, dengan anggota Fenomena.
Selain khusyu membaca, beberapa pembaca juga sempat mengobrolkan buku-buku seperti halnya pelacur yang sangat berpengaruh yang dikisahkan Paul I. Wellman yakni Theodora dalam buku Wanita (2005) juga biografi singkat Hitler yang disebutkan mati di Surabaya. Di tengah berlangsungnya kegiatan Dekan FKIP, Dr. Hasan Busri M.Pd., sempat bertanya koleksi buku-buku yang disediakan LPM Fenomena dan memberikan komentar positif “Buku-bukunya bagus dan saya sudah punya semua di rumah”.
Pukul 15.30 WIB, Sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Malang, Imam Abu Hanifah, hadir untuk kembali mengobrol prihal jurnalistik. Pria yang akrab disapa Icil tersebut menyampaikan “Sembilan Elemen” dan “Pisau Bedah” dalam dunia jurnalistik. Tanya jawab berlangsung seru ketika sampai pada elemen terakhir yakni hati nurani. “Kita tidak mungkin tega memberitakan adek kita korupsi yang berujung pada penjara meskipun data lengkap tersimpan di komputer rumah” kata Icil dalam menjelaskan elemen hati nurani. (Oed)

LPM FENOMENA MEMBANGUN MILITAN



Malang, Fenomena - Diesnatalis H+1, gedung C terlihat lebih padat. Dari depan, sebelah kiri pintu masuk ada Kompas yang membuka stand untuk sekedar berbelanja harian Kompas atau mendaftarkan diri sebagai pelanggan. Di sebelah kanan pintu masuk ada beberapa mahasiswa yang berpakaian biru menawarkan membaca produk kerja mereka, yakni Lembaga Pers Mahasiswa Fenomena, berupa majalah dan buletin pada Selasa kemarin (03/05). Setelah pintu masuk, ada penerima tamu kegiatan di Aula Usman Masyur yang diadakan BEM Fakultas Ekonomi.
Icil (memakai Baju Dinas warna hitam) memimpin pelatihan di Taman Kembar Unisma

Kepadatan gedung C hanya mencapai siang hari sebab dari Kompas dan BEM FE sudah gulung tikar, tinggal LPM Fenomena. Sorenya, dari depan gedung C anggota LPM Fenomena berpindah tempat dan kegiatan di “Taman Kembar” depan gedung C yakni pelatihan jurnalistik yang dipimpin oleh Sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Malang yang baru terpilih beberapa minggu yang lalu dalam Musyawarah Kota (Muskot) PPMI DK Malang di Universitas Merdeka (Unmer) Malang yakni Imam Abu Hanifah yang akrab disapa Icil dari LPM Inovasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Selain dari LPM Fenomena, peserta pelatihan ada dari LPM Radix Fakultas Pertanian Unisma. Pelatihan akan berlangsung dua hari yakni Selasa dan Rabu sore. Faiqotul Hima selaku Ketua Pelaksana menyatakan bahwa pelatihan jurnalistik diharapkan bisa menambah wawasan peserta mengenai berita acara, investigasi, dsb. Dalam penyampaian materi, Icil mengatakan “Semua tulisan investigasi pasti memakai teknik investigasi tetapi tak semua teknik investigasi mengahsilkan tulisan investigasi.” Ia pun menyampaikan pentingnya memahami kode etik jurnalistik untuk kerja jurnalis.
Faiq juga menambahkan bahwa serangkaian acara Pekan Jurnalistik dibuka untuk siapa saja baik mengikuti pelatihan-pelatihan sampai Tadarus Puisi yang bertemakan “Membaca Unisma” yang berada pada puncak acara yakni hari Minggu (08/05) di Usman Masyur. (Oed)

DEKAN FKIP MENGAKU BERSEDIH SAAT MEMBUKA DIESNATALIS LPM FENOMENA



Malang, Fenomena - Lembaga Pers Mahasiswa Fenomena minggu ini akan disibukkan dengan pelbagai kegiatan yang terangkum dalam Diesnatalis LPM Fenomena ke-26 yakni Pekan Jurnalistik dengan tema “Meningkatkan Gairah Berkarya Melalui Kata dan Pena” yang akan berlangsung mulai tanggal 02-08 Mei 2016. Senin (02/05) menjadi hari pertama yakni pembukaan Diesnatalis LPM Fenomena yang berlangsung di Aula Usman Masyur gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma.
Dekan FKIP Unisma saat membuka acara diesnatalis LPM Fenomena

Sabtu, 19 Maret 2016

BEMP, ANGKAT TOPIK MEDIA DALAM GEBRAKANNYA

                              Dok: KSJ

FENOMENA – Sabtu (19/03/2016) (BEMP) Badan Eksekutif Mahasiswa program pascasarjana Universitas Islam menghelat acara Seminar Regional Media Online. Acara ini dilaksanakan di gedung Utsman Bin Affan (twin B) dan berlangsung dari pukul 09.00-11.30 WIB. Dalam serangkaian program kerja BEM yang baru berdiri beberapa hari ini mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Media Online Yang Edukatif Dan Menyenangkan” dengan menghadirkan langsung para pemateri yang bergelut dalam media.
Dihadiri 200 mahasiswa yang berasal dari program sarjana dan program pascasarjana, acara seminar regional ini dibuka langsung oleh Dr. Abdul Wahid, SH., MH selaku Wakil Direktur I pascasarjana UNISMA. Pihaknya berharap dengan diadakannya seminar ini dapat menjadi pendorong anggota BEMP untuk melaksanakan kegiatan yang lebih besar lagi. Selaras dengan pernyataan ketua BEMP, Hendra Gunawan bahwa acara seminar ini adalah kegiatan awal untuk mendorong terciptanya kegiatan yang lebih  besar.
Komisaris utama Media Ummat, dr. Canggih Sakina Hans, SH., MBA dalam materinya lebih banyak menyampaikan perkembangan media digital di kalangan masyarakat. Namun, Heryanto, M.Pd selaku Owner Oyibanget.com menekankan pembicaraan pada estimasi dari transaksi online di Indonesia. Narasumber ke-3, Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd sebagai Redaktur Kompasberita.com dan juga sebagai dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA. Pembelajaran dengan media online telah diterapkannya di bangku perkuliahan menggunakan OCICE (Online, Contructive, Interactive, and Cooperative Education).
 Sesuai dengan tema yang diangkat dalam seminar ini. Media online yang edukatif dan menyenangkan dapat dimulai dengan memperbagus terlebih dahulu tampilan web, strategi penyajian berita harus terpotong, tidak memberikan informasi yang mengandung SARA, dan selalu mengikuti alur kehidupan masyarakat untuk menyeguhkan pemberitaan yang terus menarik minat pembaca dengan tetap memunculkan kesenangan dan kepuasan pembaca.

 “Acara ini sangat menarik, dan saya akan mengikuti pelatihan dari keberlanjutan seminar ini. Harapan saya dengan adanya seminar ini dapat memberikan peluang baru untuk mahasiswa dalam mengembangkan media yang dia miliki.” Kata Nurul Azizatul Zannah, mahasiswa semester empat Pendidikan Matematika program sarjana. Dia juga sependapat dengan Konradus Silvester Jenahut selaku panitia yang menginginkan mahasiswa untuk memberikan nuansa baru di setiap media yang dimilikinya. Baik berupa pemberitaan yang edukatif maupun penyuguhan informasi yang di desain lebih menarik dan menyenangkan setiap pembaca. (uni)

Rabu, 03 Februari 2016

PERKUAT JARINGAN PERS MAHASISWA UNTUK BANGKIT DAN MELAWAN



Fenomena – Minggu (31/01/2016) Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) menghelat acara Seminar Nasional. Acara ini dilaksanakan di gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), berlangsung dari pukul 10.00-12.00 WIB. Dalam serangkaian acara Dies Natalies Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia ini mengangkat tema “Pers Mahasiswa Bangkit Dan Melawan Pembungkaman” dengan menghadirkan langsung Somad (Sekjen PPMI Nasional), Suwarjono (Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia pusat), Djoko Setyo Hartono (Wakil Rektor UNIMUS), dan Asep Supanda (Ditjen pembelajaran Dikti).
            Ketiga pemateri yang ahli dalam kejurnalistikan dan pernah terjun menjadi anggota pers mahasiswa dapat memberikan pandangannya terhadap pers mahasiswa saat ini. Dengan dihadiri lebih dari 300 mahasiswa yang tergabung dalam pers mahasiswa dan berasal dari setiap Lembaga Pers Mahasiswa (LPM), Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM), dan Unit Aktivitas Mahasiswa (UAM) seluruh Indonesia.
Somad selaku Sekjen PPMI Nasional lebih memberikan materi mengenai pembungkaman pers di kampus. Dalam paparannya dia menjelaskan bahwa pembungkaman gerakan mahasiswa di zaman demokrasi berupa kriminalisasi dan pembredelan terhadap produk pers mahasiswa, penghentian diskusi pers mahasiswa, penyensoran produk pers mahasiswa dan lain sebagainya. Namun, Suwarjono lebih memaparkan mengenai posisi pers mahasiswa saat ini. “Pers mahasiswa sekarang sedang mengalami kegamangan, apakah dia berfungsi sebagai pers umum atau pers kampus yang mengangkat isu-isu di lingkungan kampus.” Ucapnya.
Pers mahasiswa harus bisa menempatkan posisi dan mengetahui fungsinya sebagai pers. Peran pers mahasiswa tidak lain untuk mengkritisi kehidupan kampus, mengkritisi kondisi negara, dan sebagai kontrol sosial dengan tetap konsisten dengan sikap kritis untuk menyuarakan perjuangan demi bangsa Indonesia. Djoko yang pernah terjun di dunia pers mahasiswa sedikit memberikan payung hukum persma dalam bertindak. Berbeda dengan Djoko, Asep Supanda lebih menekankan persma untuk menjadi jurnalis yang mumpuni, bermanfaat bagi masyarakat, dan bertanggung jawab terhadap isu yang diangkat.
“Saya sangat bahagia dan beruntung bisa hadir di acara Dies Natalies PPMI yang ke-23 ini, disimi saya dapat memperluas jaringan bersama teman-teman persma dari seluruh daerah di Indonesia yang tergabung dalam PPMI. Saya mendapat banyak ilmu baru mengenai pers mahasiswa itu sendiri, yang sebelumnya sudah saya dapatkan saat diklat untuk menjadi anggota LPM. Saya berharap kepada teman-teman persma untuk tetap semangat dalam memberitakan isu dan jangan takut terhadap ancaman dari pihak dekanat maupun rektorat, saatnya kita bangkit dan melawan.” Pungkas Deshandra Yusuf mahasiswa semester 6 yang menjadi delegasi dari LPM Advokasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. (Uni)


Jumat, 08 Januari 2016

Mahasiswa PBSI Unisma Peringati Maulid Nabi


Untuk membangun pribadi yang santun dan berkarakter, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1437, Kamis (7/01/16). Maulid Nabi yang digelar di  Hall Oesman Mansur Ballroom tersebut dibuka pada pukul 20.00 WIB dan di hadiri langsung oleh Ustadz Muhammad Ujif Nadif Anwar, M.Yunus, M.Pd, M. Badrih, M.Pd serta sekitar 100 Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
ACARA YANG AKAN DATANG ADALAH DISKUSI RUTIN BERSAMA PPMI