Rabu, 04 Mei 2016

GEBRAKAN LITERASI DI FKIP



Malang, Fenomena – Hari ketiga paskah pembukaan Diesnatalis, LPM Fenomena melakukan gebrakan literasi di depan gedung C yakni Sehari Baca Koran dan Perpustakaan Fenomena. Sehari Baca Koran adalah kegiatan berbagi koran atau menyediakan koran gratis bagi siapa saja yang lewat. Sedang, Perpustakaan Fenomena adalah menyediakan buku-buku bacaan yang dimiliki anggota Fenomena untuk siapa saja yang mau membaca. Koran yang disediakan adalah harian Kompas karena memang dalam diesnatalis kali ini, LPM Fenomena bekerja sama dengan Kompas.
Kegiatan ini berlangsung dari siang menjelang duhur sampai magrib. Dalam pengadaan Perpustakaan Fenomena, panitia diesnatalis mengambil rak sepatu menjadi rak buku karena keterbatasan fasilitas di FKIP. Tanpa merubah atau menghiasi apapun padanya, hanya menambahkan selembar kertas di pojok rak dengan tulisan acak-acakkan “SILAHKAN DIBACA DAN DIOBROLKAN”.
Perpustakaan LPM Fenomena yang memakai rak sepatu sebagai rak buku

Beberapa pembaca (baik koran maupun buku) tidak hanya berasal dari warga FKIP melainkan dari Fakultas Ekonomi yakni anggota LPM Mei ataupun dari F. Teknik dan F. Pertanian yakni anggota LPM Radix F. Pertanian Unisma. Beberapa pembaca ingin membawa pulang buku-buku bacaan tapi dilarang panitia agar mau membaca di tempat dan berakrab-ria, menikmati cemilan juga minum yang disediakan panitia, dengan anggota Fenomena.
Selain khusyu membaca, beberapa pembaca juga sempat mengobrolkan buku-buku seperti halnya pelacur yang sangat berpengaruh yang dikisahkan Paul I. Wellman yakni Theodora dalam buku Wanita (2005) juga biografi singkat Hitler yang disebutkan mati di Surabaya. Di tengah berlangsungnya kegiatan Dekan FKIP, Dr. Hasan Busri M.Pd., sempat bertanya koleksi buku-buku yang disediakan LPM Fenomena dan memberikan komentar positif “Buku-bukunya bagus dan saya sudah punya semua di rumah”.
Pukul 15.30 WIB, Sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Malang, Imam Abu Hanifah, hadir untuk kembali mengobrol prihal jurnalistik. Pria yang akrab disapa Icil tersebut menyampaikan “Sembilan Elemen” dan “Pisau Bedah” dalam dunia jurnalistik. Tanya jawab berlangsung seru ketika sampai pada elemen terakhir yakni hati nurani. “Kita tidak mungkin tega memberitakan adek kita korupsi yang berujung pada penjara meskipun data lengkap tersimpan di komputer rumah” kata Icil dalam menjelaskan elemen hati nurani. (Oed)

LPM FENOMENA MEMBANGUN MILITAN



Malang, Fenomena - Diesnatalis H+1, gedung C terlihat lebih padat. Dari depan, sebelah kiri pintu masuk ada Kompas yang membuka stand untuk sekedar berbelanja harian Kompas atau mendaftarkan diri sebagai pelanggan. Di sebelah kanan pintu masuk ada beberapa mahasiswa yang berpakaian biru menawarkan membaca produk kerja mereka, yakni Lembaga Pers Mahasiswa Fenomena, berupa majalah dan buletin pada Selasa kemarin (03/05). Setelah pintu masuk, ada penerima tamu kegiatan di Aula Usman Masyur yang diadakan BEM Fakultas Ekonomi.
Icil (memakai Baju Dinas warna hitam) memimpin pelatihan di Taman Kembar Unisma

Kepadatan gedung C hanya mencapai siang hari sebab dari Kompas dan BEM FE sudah gulung tikar, tinggal LPM Fenomena. Sorenya, dari depan gedung C anggota LPM Fenomena berpindah tempat dan kegiatan di “Taman Kembar” depan gedung C yakni pelatihan jurnalistik yang dipimpin oleh Sekjen Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Malang yang baru terpilih beberapa minggu yang lalu dalam Musyawarah Kota (Muskot) PPMI DK Malang di Universitas Merdeka (Unmer) Malang yakni Imam Abu Hanifah yang akrab disapa Icil dari LPM Inovasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Selain dari LPM Fenomena, peserta pelatihan ada dari LPM Radix Fakultas Pertanian Unisma. Pelatihan akan berlangsung dua hari yakni Selasa dan Rabu sore. Faiqotul Hima selaku Ketua Pelaksana menyatakan bahwa pelatihan jurnalistik diharapkan bisa menambah wawasan peserta mengenai berita acara, investigasi, dsb. Dalam penyampaian materi, Icil mengatakan “Semua tulisan investigasi pasti memakai teknik investigasi tetapi tak semua teknik investigasi mengahsilkan tulisan investigasi.” Ia pun menyampaikan pentingnya memahami kode etik jurnalistik untuk kerja jurnalis.
Faiq juga menambahkan bahwa serangkaian acara Pekan Jurnalistik dibuka untuk siapa saja baik mengikuti pelatihan-pelatihan sampai Tadarus Puisi yang bertemakan “Membaca Unisma” yang berada pada puncak acara yakni hari Minggu (08/05) di Usman Masyur. (Oed)

DEKAN FKIP MENGAKU BERSEDIH SAAT MEMBUKA DIESNATALIS LPM FENOMENA



Malang, Fenomena - Lembaga Pers Mahasiswa Fenomena minggu ini akan disibukkan dengan pelbagai kegiatan yang terangkum dalam Diesnatalis LPM Fenomena ke-26 yakni Pekan Jurnalistik dengan tema “Meningkatkan Gairah Berkarya Melalui Kata dan Pena” yang akan berlangsung mulai tanggal 02-08 Mei 2016. Senin (02/05) menjadi hari pertama yakni pembukaan Diesnatalis LPM Fenomena yang berlangsung di Aula Usman Masyur gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisma.
Dekan FKIP Unisma saat membuka acara diesnatalis LPM Fenomena
ACARA YANG AKAN DATANG ADALAH DISKUSI RUTIN BERSAMA PPMI