BBM Naik, Siapa Takut..!!!

Zobi Mazhabi

Bahan bakar Minyak (BBM) adalah sebuah jenis sumber energi yang  tak terbaharukan, tidak stabil, dan penuh ketidak pastian. Tetapi keberadaannya sangatlah penting bukan hanya sebagai input dari sebuah proses produksi tetapi juga sebagai sumber pendapatan negara sehingga fluktuasi harga minyak akan berpengaruh terhadap perekenomian sebuah negara  serta membuat daya beli masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah perkapita nasional  mengalami penurunan.

Secara umum masyarakat Indonesia golongan bawah membelanjakan uang mereka 35 % untuk kebutuhan pokok (Primer) 25 %,  kebutuhan tambahan (Skunder), 15% untuk Kebutuha  tersier, dan 20 % terakhirnya masuk ke Devosito di Bank. Kenaikan harga BBM seperti sudah menjadi sebuah fenomena di Indonesia. Karena setiap tahun harganya selalu mengalami kenaikan akan tetapi, kenaikan harga BBM membuat sesuatu yang miris terjadi pada simiskin karena harus mengatur uang belanja yang sudah minim menjadi lebih minim lagi karena harus menambah pengeluaran untuk membeli bensin yang sebelumnya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan skunder. Apakah ini cara hartawan dan pemilik modal mencari aman? atau kah ini prosperity yang di janjikan saat kampanye?

        Kenaikan harga BBM bisa mendatangkan efek yang sangat tidak baik pada masyarakat yang tergolong miskin seperti mereka tidak mampu memberikan makanan dengan gizi yang cukup pada anak anaknya hinga nanti mereka tumbuh menjadi generasi penerus yang tidak sehat dan tidak dapat bersaing dengan bangsa lain  karena kenaikan itu hanyalah permainan pengguna stock BBM dalam pasokan yang banyaklah yang menghabiskan persediaan minyak bumi pada umumnya oleh karena itu, msyarakat miskin tidak seharusnya hanya terkena getah nangka nya orang lain. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang dapat kita lakuakan yaitu : 

1.   Membudayakan hidup hemat.

Hidup hemat bukan hanya konsep hidup yang bisa diterapkan dalam menata manegement keuangan rumah tangga keluarga tetapi hemat adalah konsep yang sangat kenyal yang bisa diterapkan dalam menata negara sekalipun. Contohnya, kebanyakan masyarakat memalakukan perbuatan mubazir dalam hal penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti seorang pemuda pergi kuliah dengan meggunakan mobil dari kosnya menuju kampus yang hanya di tempuh dalam kurun waktu 30 menit umpamanya sedangkan dilain sisi kehidupan seorang mahasiswa yang berasal dari ekonomi menengah hanya menggunakan motor yang tidak menghabiskan 1 liter bensin seperti mahasiswa yang pertama tadi. Nah inilah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat pengexploitasian BBM yang berlebihan yang akan merugikan generasi penerus bangsa selanjutnya (LPEM 12 :30 2005).

2.   Pemerintah Harus Melaksanakan Program Akselarasi Industri

Program akselarasi Indusrri adalah program percepatan dunia Indusri dan teknologi dalam mengatasi kenaikan harga BBM yang disebabkan oleh kurangya persediaan BBM yang dimiliki oleh suatu negara. Hal ini dapat di buktikan dengan hasil produksi minyak berbanding terbalik dengan jumlah konsumen yang tiap tahun tidak dapat dibatasi jumlah pertumbuhannya. Beberapa bentuk kegiatan yang dapat di sumbangkan oleh dunia Industri dan teknilogi dalam menangani masalah ini adalah : Percepatan Produksi Ladang minyak Cepu, percepatan Pembangunan Energi Pembangkit Listrik Ber-energi Panas Bumi, pembangunan Industri Ber-basis Jarak Pagar, percepatan Pembangunan Industri Gasifikasi Batu Bara, Biodiesel dari minyak sawit (CPO), Biodiesel dari micro-algae, Bioethanol dari ketela atau Mollasses, Energi surya (Photo voltaic), Energi biomassa seperti dari sekam, Energi biomassa seperti dari cangkang kelapa sawit, Energi angin,  Energi nuklir, Energi ombak.

    Sampai Saat ini, upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal ini masih sangat minim padahal, Indonesia memiliki SDA yang bisa di olah dengan sisitem olah Indusrti dan Teknologi Modern seperti di timur tengah saat ini. Oleh karena itu, akitifis Pers Fenomena berfikrlah dan belajarlah hingga memilki SDM yang berkualitas guna membangun kehidupan yang sejahtera di Indonesia tercinta.
  

Artikel Oleh :
Zobi Mazhabi
(Universitas Islam Malang)