Senin, 14 September 2015

OSHIKA MABA UNISMA 2015 TANPA TAMAN SERIBU JANJI


Malang, Fenomena – Ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma) disambut oleh dua paramotor yang berputar-putar di langit Dinoyo. Atraksi tersebut membuat Maba bertepuk tangan dan menengadah ke langit Dinoyo. Kedua paramotor tersebut mengibarkan spanduk Oshika Maba Unisma 2015 dan Unisma untuk Dunia.

Peserta Oshika Maba 2015

Atraksi paramotor menyambut Maba di langit Dinoyo
Senin, 14 September 2015, adalah awal Orientasi Kehidupan Kampus (Oshika) Mahasiswa Baru (Maba) yang akan berlangsung selama tiga hari dengan tema "Muda Akselerasi Transformasi Menuju Mahasiswa yang Mandiri, Inovatif, dan Kompetitif". Oshika tahun ini memang nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain durasi Oshika yang berubah, nampak penampilan Maba pun tak sangar seperti di Oshika sebelumnya. Hal ini dikarenakan Oshika tahun ini tidak mengharuskan Maba untuk membuat atribut dari kardus atau pun kantong plastik. Padahal sehari sebelum Oshika, nampak beberapa penjual atribut membuka lapak di depan Unisma.

Sejak pagi-pagi sekali Dinoyo ramai oleh Maba yang berangkat ke Unisma karena pukul 06.00 WIB gerbang utama akan ditutup. Peraturan semacam itu dijelaskan di Pra Oshika, Minggu (13/09), kemarin. Dalam apel tadi pagi, panitia menyampaikan adanya berita kecelakaan salah satu Maba Unisma di daerah Sengkaling dikarenakan mengejar waktu atau pun takut mendapat hukuman dari Tim Disiplin Oshika Maba. “Jangan pertaruhkan keselamatan nyawa anda hanya untuk waktu lima menit” begitulah bunyi himbauan dari panitia di sela-sela apel pagi.

Di sisi lain, ada pula beberapa Maba yang tetap santai menghadap Tim Disiplin karena keterlambatannya. Selain mendapatkan arahan dari Tim Disiplin, mereka yang terlambat mendapatkan kertas yang dikalungkan dengan tulisan bermacam-macam tetapi senada. Salah satunya adalah “Maaf saya datang terlambat lebih dari 15 menit”.

Upacara pembukaan Oshika Maba sendiri dimulai pukul 07.00 WIB. Kemudian disusul sambutan dari Rektor Unisma, Dr. H. Masykuri Bakri, M. Si, yang menegaskan pentingnya menghargai perbedaan budaya, khususnya di Unisma karena Oshika tahun ini diikuti peserta dari pelbagai provinsi. Lebih tepatnya 34 provinsi dari pulau Sumatra hingga Papua. Jumlah Maba pun mencapai 3246 mahasiswa. Meskipun Unisma yayasan milik Nahdatul Ulama tetapi Unisma menerima mahasiswa non NU bahkan non islam. Hal ini membuktikan dukungan Unisma untuk mencerdaskan anak bangsa. Juga sejalan dengan Muktamar NU ke-33 yang bertemakan “Islam Nusantara”.

Sama halnya dengan tahun sebelumnya, pembukaan Oshika Maba tahun ini ditandai dengan pelepasan balon. Tetapi tidak seperti tahun sebelumnya, Maba disambut atraksi pesawat, kali ini Maba disambut atraksi dua paramotor di langit Dinoyo yang mengibarkan spanduk bertuliskan “Oshika Maba Unisma 2015” dan “Unisma untuk Dunia”.

Banyak perubahan yang terjadi di Unisma, termasuk taman bersejarah, Taman Seribu Janji, yang kini menjadi rata dengan paving. Konon, di tanah sebelah barat kantin akan dibangun taman untuk menggantikan Taman Seribu Janji. Tetapi bagimana pun sejarah tidak bisa tergantikan. Selamat datang para Maba, selamat menjalani Oshika tanpa Taman Seribu Janji. (Ud)

2 komentar:

ACARA YANG AKAN DATANG ADALAH DISKUSI RUTIN BERSAMA PPMI